CATATAN PENUH MAKNA

Advertisement

Lagi-Lagi Cinta Terlarang Sekretaris Desa (Sekdes) Dengan Staf Kantor Desa Gambiran Membuat Heboh Warga

Akssara.com – Banyuwangi, 1 November 2024 || Desas-desus mengenai cinta terlarang kembali mengguncang Desa Gambiran, Kecamatan Gambiran. Kali ini, hubungan asmara yang menyita perhatian warga melibatkan Sekretaris Desa (Sekdes) berinisial BR dan staf kantor desa berinisial NL. Kasus ini mencuat ke permukaan pada Senin, 9 September 2024, ketika suami NL, yang berinisial AD, tanpa sengaja memeriksa pesan WhatsApp istrinya dan menemukan komunikasi mencurigakan.

Merasa curiga, AD langsung menanyakan hubungan tersebut kepada NL. Dalam pertemuan yang diadakan di rumah AD, BR juga dipanggil untuk memberikan klarifikasi. Dalam pengakuannya, BR mengakui bahwa mereka telah terlibat hubungan terlarang sebanyak tiga kali. Sebagai bagian dari kesepakatan damai, BR bersedia untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekdes.

Surat pengunduran diri BR kemudian dikirim ke kantor desa, memicu pertanyaan di kalangan warga mengenai alasan di balik langkah tersebut. Meskipun sudah ada pengunduran diri, BR masih tetap melanjutkan tugasnya di kantor desa, sementara NL sudah dipecat. Keanehan ini memicu spekulasi di kalangan masyarakat tentang adanya hal-hal yang tidak beres di balik keputusan tersebut.

Seiring berjalannya waktu, situasi semakin memanas. Selama 15 hari setelah pengunduran diri yang diumumkan, BR tetap beraktivitas seperti biasa. Upaya AD untuk menghubungi BR melalui telepon dan pesan WhatsApp tidak membuahkan hasil, karena kontaknya tampaknya telah diblokir. Akhirnya, AD memutuskan untuk mendatangi rumah BR bersama beberapa teman, yang berujung pada perdebatan sengit. Dalam momen tersebut, AD melakukan tindakan kekerasan dengan memukul BR, yang kemudian melaporkan insiden tersebut ke Polsek setempat.

Namun, hingga saat ini, kasus tersebut tampaknya tidak mengalami perkembangan yang berarti. Warga setempat merasa heran mengapa pihak kepolisian tidak menindaklanjuti laporan kekerasan ini. Kejadian ini menimbulkan kecurigaan di kalangan masyarakat, yang mempertanyakan apakah ada transaksi tersembunyi yang mempengaruhi penyelidikan.

Masyarakat Desa Gambiran pun mulai bersuara, menuntut agar BR dipecat dari jabatannya sebagai Sekdes. Mereka merasa bahwa tindakan BR sangat tidak pantas dan tidak bisa dicontohkan kepada masyarakat. Warga mengancam akan melakukan aksi demonstrasi jika tuntutan mereka tidak dipenuhi dalam waktu dekat.

Kasus cinta terlarang ini bukan hanya memicu kehebohan di kalangan warga, tetapi juga mencerminkan ketidakpuasan mereka terhadap integritas dan profesionalisme perangkat desa. Warga berharap agar pihak pemerintah setempat mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan masalah ini demi menjaga keharmonisan dan kepercayaan masyarakat.

Pewarta: Eni

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *